Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengurangi Resiko Banjir Di Indonesia

 Banjir merupakan salah satu musibah yang kerap terjadi saat musim hujan. Resiko banjir sendiri juga tak main-main. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki resiko banjir paling tinggi.

hal tersebut dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat untuk menanggulangi masalah tersebut. 

Banjir adalah luapan air yang bertambah ke daratan yang awalnya kering. Banjir kerap sekali di temukan di daerah-daerah pada saat musim hujan tiba. Kita sebagai warga masyarakat indonesia juga sangat turut prihatin dan kita harus memiiki kesadaran untuk hal tersebut. Dengan memberikan informasi dan pengetahuan akan cara-cara mengurangi resiko banjir supaya masyarakat memiliki niatan agar bergotong-royong untuk mengatasi musibah banjir tersebut.

cara mengurangi masalah banjir

Berikut Adalah 7 Cara Untuk Mengurangi Resiko Banjir Di Indonesia: 


1. Hindari membuang sampah di sungai.

Pembuangan sampah ke sungai dapat menyebabkan sungai meluap saat adanya hujan. Selain itu jika banyak nya sampah yang di buang ke sungai sampai menyumbat arus air, maka di pastikan akan terjadinya resiko banjir. Selaku warga masyarakat yang memiliki kesadaran kita harus menghindari hal tersebut supaya  tidak terjadi masalah yang tidak kita inginkan. 

2. Melakukan sistem tebang pilih dan melakukan reboisasi.

Tebang pilih yaitu menebang pohon yang sudah tua menanamnya kembali, sedangkan Reboisasi adalah penanaman hutan kembali atau bisa di sebut dengan penghijauan. Kita bisa menanam pohon yang mempunyai akar-akar  yang besar supaya dapat menampung banyak air. Dan yang harus kita hindari adalah menebang pohon sesuka hati dan meninggalkanya pergi tanpa adanya penanaman kembali. Hal tersebut lah yang dapat memicu terjadinya banjir karena tidak adanya resapan air yang alami.

3. Menggunakan paving block.

Aspal yang bisa di gunakan di jalan, tidak dapat menyerap air saat hujan. Oleh karena itu kita bisa menggantinya menggunakan paving block. Penggunaan paving block juga dapat menghemat biaya namun, proses pengerjaanya yang membutuhkan waktu yang lama. Jika sudah menggunakan paving block, pada saat hujan datang maka air tersebut dapat terserap oleh jarak antara paving block satu dengan yang lain. 

4. Hindari membangun rumah di pinggiran sungai. 

Pembangunan rumah juga dapat menyebakan resiko banjir. Dikarenakan wilayah sungai menjadi semakin kecil, dan pada saat hujan tiba maka air tersebut akan meluap. Selain wilayahnya yang menyempit, limbah yang dihasilkan oleh rumah tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk di buang ke sungai. Dan hal-hal tersebut lah yang dapat memicu terjadinya banjir.

5. Membuat biopori lingkungan.

Biopori lingkungan dapat menyerap air pada saat hujan tiba ataupun saat banjir datang. Air tersebut akan di serap oleh tanah dengan lubang-lubang yang telah disediakan. Jika biopori lingkungan di adaptasikan di setiap daerah niscaya banjir dapat teratasi dengan mudah.

6. Rajin membersihkan saluran air. 

Saluran air yang tersumbat, juga dapat mendatangkan banjir. Biasanya membersihkan saluran air dialkukan secara gotong-royong dan kerja bakti. Supaya lebih mudah selesai dan dapat membangun kesadaran warga supaya mau menjaga lingkungan agar tetap terawat dan bersih . 

Jika hal tersebut dilakuan secara rutin maka saluran air juga dapat mengalir dengan lancar tanpa adanya halangan sampah atau apapun, dan banjir pun tidak akan ada.

7. Membuat lahan terbuka sebagai pengganti hutan.

Lahan yang terbuka dimaksud adalah lahan yang ditanami oleh tumbuhan-tumbuhan hijau. biasanya di perkotaan minimnya lahan kosong sehingga tidak adda resapan sat hujan tiba. Oleh karena itu, seharusnya mengosong kan salah satu lahan untuk ditanami dengan tumbuhan-tumbuhan hijau. Selain dapat mengurangi resiko banjir, juga dapat mengurangi resiko pencemaran udara dan membuat wilayah perkotaan menjadi lebih sejuk dan asri.

Posting Komentar untuk "Cara Mengurangi Resiko Banjir Di Indonesia"